Sabtu, Januari 03, 2009

Kiriman Puisi

CAHAYA CINTA
Cinta itu bagai cahaya
Kadang memancar
Tapi bisa juga redup
Tergantung seberapa dekat engkau
Dengan Sumber Cahaya.(Cacu)
Allah adalah Cahaya langit dan bumi
Allah membimbing kepada Cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki
.(Q.S. AL-NUR[24]:35)
Para Guru Spiritual (mursyid), sebagai orang tua sejati, yang memberikan kepada putra-putrinya (murid) hadiah terbesar di dunia ini, yaitu nasihat yang berharga, dengan ketulusannya membimbing menuju Sumber Cahaya. Kepada Syekh Syihab Al-Din Yahya Al-Suhrawardi Al Maqtul (Suhrawardi yang terhukum mati) yang dengan kehadirannya kegelapan hati seorang pengelana waktu terobati dengan seberkas pantulannya, semoga Allah selalu menyucikan jiwanya
Ada celotehan umum ”emang hidup mau makan cinta”, sebuah pertanyaan besar menguak makna dibalik kata – kata tersebut. Penegasan dari kata - kata tersebut adalah seolah -olah materilah yang membuat hidup...seolah-olah materilah yang membuat bahagia, padahal kebahagiaan materi terbatas ketika sayap Malaikat Izrail mendekap erat memisahkan antara jasad dan jiwa...hingga hilanglah kesadaran, yang ada penyesalan yang pedih dari semua yang telah dilakukan. Apakah cinta yang membuat hidup, apakah hidup yang membuat cinta.
Kadangkala kita tidak memahami bahwa ada kekuatan besar dibalik semua yang kasar, yang nampak, yang terindra. Kekuatan itu sendiripun terdapat dalam diri kita semua. Kembali pada ”emang hidup mau makan cinta”, tak dinafikan kita memang hidup butuh materi, tapi apakah yang menggerakan kita untuk mengejar materi itu sendiri adalah materi, tentu saja bukan.
Semisal Ibu mengandung kita selama sembilan bulan, karena rasa sayang dan sabar kitapun dilahirkan,disusui dan dilindungi, pertanyaan besar timbul; kenapa bisa timbul kasih sayang, apa yang menggerakan kasih sayang siapa yang membuat kasih sayang? sehingga segala sesuatu bisa ditembus olehnya. Pertanyaan tersebut tak bisa dijawab lagi, selain Dialah Sang Cahaya Murni, yang dariNya memancar cahaya cahaya menembus segala ruang dan waktu, hingga dengan pancaran CintaNya kitapun lahir dibumi ini. Cahaya CintaNyalah yang membuat segala menjadi ada, dan segala yang ada menjadi karenaNya.
Hilangkan Dendam dan kesombongan, jadilah pemaaf. hiduplah dengan cinta pada sesama makhluk, hormati yang lebih tua dan sayangi yang lebih muda, jangan pernah sekali kali memutuskan silaturahmi, karena segalanya bisa membuat gelap gulita dan menghilangkan cahaya, karena kelamnya hidup adalah tanpa Cahaya (Rahman) dan mati tanpa Cahaya (Rahim).
Dekatilah sumber Cahaya dengan cinta, agar kau bisa hidup dengan pancaran CintaNya. Yang dengan cinta engkau bisa melihat dunia terang benderang, hingga tertawa dalam meneguk setiap sum –sum kehidupan, maka tiap langkah tak ubahnya syukur dalam menuju Sumber Cahaya,dan ingatlah materi tak menolongmu pada sakaratul maut, melainkan cinta.

( M. Samsu Soleh / Cacu )

0 komentar:

Posting Komentar

Kasiiiih koment yang membangun yaaah....biar tetep semangat nulisnya...hehehe...tp insya allah kita terima apapun juga yang penting Kalian isi buku tamu okay !!!